
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia (RI) Jendral Polisi (purn) Tito Karnavian meminta kepada seluruh pejabat daerah untuk menggunakan pola hidup yang sederhana dan tidak “flexing” atau suka pamer agar mendapatkan kepercayaan masyarakat.
Mendagri RI Tito Karnavian saat ditemui di Kendari, Rabu malam, mengatakan hal tersebut merespon viralnya Bupati Bombana Burhanuddin yang menggunakan jam tangan mewah merek Rolex senilai hampir Rp1 miliar.
“Harusnya jangan lah,” kata Tito Karnavian.
Dia menyebutkan yang seharusnya dilakukan oleh pejabat publik, terlebih lagi seorang bupati agar bersedia memberikan empati kepada masyarakat.
“Sebagai pejabat publik juga harus bersedia berempati dengan pada masyarakat. Ya gunakan pola mulai hidup sederhana,” ujarnya.
Tito Karnavian menyebutkan jika seorang kepala daerah terlihat menggunakan barang-barang mewah yang seperti digunakan oleh Bupati Bombana itu takutnya masyarakat juga tidak akan simpati dengan pemimpinnya.
“Kalau sudah enggak simpati kepada pemimpin, pemimpin membuat kebijakan apapun juga nanti ditanggapi minor sudah, dibully, kehilangan trust (kepercayaan),” sebut Tito Karnavian.
Ia menambahkan jika kunci dari pemimpin adalah mendapat kepercayaan dari masyarakat, kebijakan apapun yang akan dikeluarkan oleh pemimpin itu tidak akan didukung oleh masyarakatnya.
Diketahui, viralnya Bupati Bombana yang menggunakan jam tangan mewah tersebut viral di media sosial saat pengukuhan Anggota Paskibraka di Bombana, pada Jumat (15/8) lalu.
Foto yang diunggah oleh akun Facebook Diskominfo Bombana itu langsung viral di berbagai media sosial yang menyoroti tipe GMT-Master II 126729VTNR terbuat dari emas putih dengan diameter lingkaran 44 milimeter. Jam tangan Rolex itu seharga Rp800 juta lebih.
Menanggapi hal itu, Bupati Bombana Burhanuddin mengatakan jika jam tangan yang digunakan itu berkualitas imitasi dan dibeli di Mangga Dua Jakarta senilai Rp1,9 juta.
Menurutnya, semua aksesoris dengan merek terkenal pasti punya barang tiruan.
“Saya nggak mampu beli yang asli. KW-lah, (beli di) Mangga Dua. Harganya Rp1,9 juta. (Dibeli) waktu saya pulang umrah. Itu KW semua. Kita kan ini menginginkan kita punya keinginan. Kalau tidak ada kemampuan, kita beli anu-nya (tiruan),” ucap Burhanuddin.