Di Tokyo, suhu mencapai 34,4 derajat Celcius, menyebabkan sedikitnya 57 orang dilarikan ke rumah sakit akibat gejala terkait panas. Sehari sebelumnya, 169 orang mengalami kondisi serupa.
Badan Meteorologi Jepang mencatat rekor suhu tertinggi di 14 kota sepanjang Juni. Gelombang panas ini menambah kekhawatiran publik, menyusul musim panas terpanas sepanjang sejarah yang terjadi tahun lalu akibat perubahan iklim.
Sedikitnya tiga kematian terkait panas juga dilaporkan di wilayah lain dalam pekan ini. Pejabat kesehatan terus mengimbau masyarakat, terutama lanjut usia, untuk tetap berada di ruang ber-AC dan menjaga hidrasi.
“Saya tidak perlu minum banyak, cukup seteguk kecil di sana-sini. Itu penting,” ujar Naoki Ito, warga Tokyo berusia 80 tahun, seperti dikutip AFP.
Warga lainnya, Junko Kobayashi (73), menunjukkan cara sederhana melawan panas. “Saya merendam syal ini di air lalu melingkarkannya di leher. Rasanya menyegarkan. Saya juga menggunakan payung khusus yang bisa memblokir panas,” ujarnya.
Warga lansia diketahui menyumbang lebih dari 80% dari total kematian akibat sengatan panas di Jepang dalam lima tahun terakhir. Karena itu, otoritas kembali memperingatkan kelompok rentan untuk ekstra waspada.
Gelombang panas ini datang saat Jepang sedang mengalami lonjakan wisatawan. Pada Mei lalu, jumlah kunjungan asing naik 21% dibanding tahun sebelumnya.
“Cuacanya sangat menyengat,” kata Jack Budd, turis asal Australia yang mengaku kesulitan menikmati kota Tokyo. “Anginnya pun panas, jadi kami berusaha terus mencari tempat berteduh.”
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, total anggaran yang telah disalurkan untuk subsidi senilai Rp 66,1 triliun hingga 31 Mei 2025. Turun 15,1% dibanding periode yang sama tahun lalu senilai Rp 77,8 triliun.
Penurunan ini mayoritas disebabkan harga minyak mentah Indonesia yang masih lebih rendah dibanding asumsi makronya selama lima bulan tahun ini. Realisasi harga ICP sampai Mei 2025 sebesar US$ 70,05 per barel (ytd) sedangkan asumsinya dalam APBN 2025 US$ 82 per barel.
“Ini tidak lepas dari kondisi ICP (Indonesian Crude Price) yang turun, karena itu nilai subsidi secara nominal menjadi Rp 66,1 triliun, terutama untuk subsidi LPG, BBM, dan Listrik,” kata Suahasil saat konferensi pers APBN edisi Mei 2025 di Kantor Pusat Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (17/6/2025).
Dari sisi volume, realisasi subsidi mengalami peningkatan untuk mayoritas komponennya. BBM per Mei 2025 telah tersalurkan sebanyak 5,8 juta kiloliter atau naik 4,3% dari periode yang sama tahun lalu 5,57 juta kiloliter.
LPG 3 kg tersalurkan 2,78 juta kilogram atau naik 3,5% dari sebelumnya 2,68 juta kilogram. Untuk listrik bersubsidi telah tersalurkan kepada 42,1 juta pelanggan atau naik 4,2% dari sebelumnya 40,4 juta pelanggan.
Subsidi pupuk pun telah tersalurkan 3,1 juta ton atau naik 27,2% dari sebelumnya 2,4 juta ton. Sedangkan subsidi untuk Kredit Usaha Rakyat atau KUR senilai Rp 110,1 triliun, turun 4% dari sebelumnya Rp 114,7 triliun.
Melansir keterbukaan informasi BEI, manajemen telah menerima surat pengunduran diri atas nama Desti Liliati dari jabatannya selaku Komisaris Independen BPFI pada 5 Mei 2025.
“Tidak ada dampak kejadian, informasi atau fakta material tersebut terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha Emiten atau perusahaan publik,” sebagaimana dikutip pada Senin, (16/6/2025).
Kabar ini terjadi di tengah berita Bank Woori Saudara Indonesia 1906 yang terlibat skandal penipuan. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan indikasi fraud terhadap kasus tersebut melibatkan internal.
“Indikasi fraud terjadi atas transaksi negotiable LC jatuh tempo terhadap satu debitur bank yang diduga melibatkan pihak internal Bank dengan potensi nilai kerugian masih diperhitungkan oleh Bank mengingat masih dalam proses investigasi,” ujarnya kepada CNBC Indonesia, Sabtu (7/6).
Seperti diketahui, PT Bank Woori Saudara Indonesia terlibat skandal penipuan senilai 100 miliar won dengan perusahaan ekspor lokal kelas menengah. Bank Woori juga telah mengumumkan di situs website resminya terkait pengungkapan insiden keuangan tersebut.
“Bank Woori Saudara telah mengkonfirmasi tuduhan penipuan yang melibatkan perusahaan Indonesia yang bertransaksi dengan mereka,” mengutip bussineskorea, Kamis (5/6).
Bank Woori mengidentifikasi tanda-tanda transaksi yang mencurigakan selama verifikasi di bawah standar kontrol internalnya. Perusahaan tersebut mengajukan letter of credit dengan karakteristik jaminan pembayaran ekspor, yang dicurigai mengandung informasi yang tidak benar.
“Jumlah dari letter of credit tersebut mencapai US$78,5 juta (sekitar 1,078 miliar won). Jumlah kerugian yang sebenarnya belum ditentukan,” tulis media Korea tersebut.
Selanjutnya, Bank Woori segera mengirimkan pejabat dari grup globalnya ke Indonesia untuk mengkaji insiden tersebut dan mengambil langkah-langkah seperti mengamankan hutang untuk meminimalkan kerugian.
Tiga bank teratas semua berasal dari Singapura. DBS Group Holdings Ltd (SGX: D05) menjadi perusahaan ASEAN dengan peringkat tertinggi, mencerminkan kekuatan mereka dalam inovasi digital dan regionalisasi layanan perbankan. Di bawahnya, Oversea-Chinese Banking Corporation atau OCBC (SGX: O39) menempati posisi kedua di kawasan, didukung oleh lini bisnis yang luas mulai dari perbankan hingga asuransi melalui anak usahanya, Great Eastern. United Overseas Bank atau UOB (SGX: U11) berada di posisi ketiga, dengan kekuatan utama pada ekspansi ke Asia Tenggara dan layanan untuk sektor UKM serta korporasi regional.
Dari Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi bank dengan peringkat tertinggi, berkat kepiawaian dalam membiayai sektor mikro dan UMKM. Disusul oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang masing-masing mengandalkan kekuatan di segmen korporasi dan digital banking. Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) juga turut masuk dalam daftar, mencerminkan pemulihan kinerja dan ekspansi bisnis internasional.
Dari Malaysia, Malayan Banking Berhad atau Maybank (KLSE: MAYBANK) menjadi bank terbesar di negara tersebut dan masuk lima besar ASEAN, didukung oleh jaringan operasional kuat di Asia Tenggara dan pasar syariah.
Diikuti oleh Public Bank Berhad (KLSE: PBBANK) yang dikenal karena manajemen risiko konservatif dan profitabilitas stabil. Sementara dari Thailand, Bangkok Bank Public Company Ltd (SET: BBL) menjadi satu-satunya wakil dalam daftar, dengan kekuatan pada jaringan internasional dan layanan untuk korporasi besar di kawasan.
Dominasi sektor keuangan dari ASEAN ini menunjukkan bahwa industri perbankan tetap menjadi tulang punggung kekuatan korporasi regional, sekaligus cerminan kedalaman pasar domestik dan konektivitas ekonomi lintas negara.
Adapun berikut rinciannya dari 10 perusahaan terbesar di ASEAN :
Terlebih, saat ini Transmart kembali menggelar Transmart Full Day Sale. Diskon besar-besaran hingga 50%+20% ini hadir pada Minggu, 15 Juni 2025.
Promo ini bisa dinikmati pengguna kartu kredit Bank Mega, kartu kredit Bank Mega Syariah, dan aplikasi Allo Bank, mulai dari toko buka hingga tutup pukul 22.00. Tak hanya itu, diskon tersebut berlaku untuk berbagai produk, mulai dari kebutuhan sehari-hari, pakaian, buah-buahan, hingga barang-barang elektronik.
Menghabiskan libur akhir pekan dengan berbelanja menjadi langkah menyenangkan untuk mengisi waktu luang. Kita bisa mengunjungi mall atau pusat perbelanjaan untuk mencari barang-barang yang dibutuhkan.
Terlebih, saat ini Transmart kembali menggelar Transmart Full Day Sale. Diskon besar-besaran hingga 50%+20% ini hadir pada Minggu, 15 Juni 2025.
Promo ini bisa dinikmati pengguna kartu kredit Bank Mega, kartu kredit Bank Mega Syariah, dan aplikasi Allo Bank, mulai dari toko buka hingga tutup pukul 22.00. Tak hanya itu, diskon tersebut berlaku untuk berbagai produk, mulai dari kebutuhan sehari-hari, pakaian, buah-buahan, hingga barang-barang elektronik.
Ia dikatakan ingin fokus pada penyelidikan kecelakaan Air India. Kecelakaan itu melibatkan Boeing 787-8 Dreamliner, yang baru berusia 11 tahun.
“Kami menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga dari semua orang yang berada di dalam Air India Penerbangan 171 dan semua yang terdampak di India bagian barat,” kata Ortberg dalam sebuah pesan dikutip AFP, Jumat (13/6/2025).
Ia mengatakan bahwa ia dan wakil presiden eksekutif Stephanie Pope telah menghubungi pimpinan Air India untuk memberikan dukungan penuh . Ortberg menambahkan bahwa ia telah berbicara dengan ketua Badan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat (AS) dan berkomitmen memberikan dukungan penuh kami terhadap proses investigasi.
“Boeing juga mendukung penyelidikan oleh Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat India, yang memimpin penyelidikan tersebut,” katanya.
“Keselamatan merupakan dasar bagi industri kami dan merupakan inti dari semua yang kami lakukan. Para ahli teknis kami siap membantu para penyelidik untuk memahami keadaan, dan tim Boeing siap untuk berangkat ke India,” tambanya.
“Saat industri kami bersiap untuk memulai Paris Air Show, Stephanie dan saya telah membatalkan rencana untuk hadir sehingga kami dapat bersama tim kami, dan fokus pada pelanggan kami dan investigasi,” kata Ortberg.
Kecelakaan Air Asia yang gagal lepas landas Kamis siang membuat dunie kembali menyoroti Boeing. Itu adalah kecelakaan pertama 787 Dreamliner, pesawat jarak jauh andalan Boeing.
Penerbangan Air India yang menuju London menabrak daerah permukiman di kota Ahmedabad, India. Sejauh ini kejadian itu menewaskan sedikitnya 265 orang di dalam pesawat dan di darat, di mana pesawat menabrak asrama mahasiswa.
Kubancik dulunya merupakan pendukung partai Republik memilih Trump pada pemilu AS bulan November lalu. Harapannya, Republik mampu meningkatkan perekonomian dengan menurunkan harga gas dan bahan makanan.
Namun, keinginannya tak jadi kenyataan. Setengah tahun pertama masa jabatan kedua Trump diibaratkan seperti neraka.
Kebijakan tarif tinggi Trump sempat mengguncang dunia. Hingga saat ini, kebijakan tarif tersebut masih berubah-ubah dan menyebabkan ketidakpastian bagi pengusaha kecil.
Tarif ekspor yang ditetapkan Trump mulanya menyasar banyak negara, lantas kemudian ditangguhkan. Tarif tinggi ke China bahkan pernah dipatok 145%.
Namun akhirnya AS dan China melakukan ‘gencatan senjata’ tarif pada kesepakatan di Jenewa tertanggal 12 Mei 2025. Tarif tinggi ditangguhkan hingga 90 hari dan yang berlaku saat ini adalah 30% untuk barang impor China yang masuk ke AS.
Guardian Baseball yang menjual perlengkapan bisbol sebagian besar bergantung pada produsen Chinaterdampak keputusan tarif yang berubah-ubah. Guardian Baseball menjual produknya di platform e-commerce Amazon dan di toko fisik seperti Walmart.
Bahkan dengan tarif 30% untuk barang dari China, biayanya jauh lebih tinggi daripada sebelum Trump menjabat. Beberapa bisnis kecil telah berhenti memesan lebih banyak inventaris atau menghentikan pengembangan produk baru sambil menunggu perkembangan situasi.
Beberapa lainnya terpaksa menaikkan harga karena mereka tidak mampu lagi menanggung biaya impor yang lebih tinggi.
Keadaan ini membuat Kubancik menyesali pilihannya. Bahkan menyebut AS tengah berada di jalan yang salah.
“Saya tidak merasa negara sedang menuju ke jalan yang benar,” ucapnya, dikutip dari CNBC Internasional, Kamis (12/6/2025).
Kondisi setelah tiga bulan gencatan senjata juga belum jelas. Kedua negara kerap saling tuding satu sama lain telah melanggar perjanjian perdagangan awal.
Setelah Walmart memperingatkan bulan lalu bahwa mereka harus menaikkan harga, Trump memberi tahu raksasa ritel itu untuk menanggung beban tarif.
Kubancik mengatakan bahwa perusahaannya mendapat keberuntungan besar tahun lalu ketika menandatangani kesepakatan dengan Walmart untuk menempatkan produknya di 3.000 toko.
Sekarang ia menunda pesanan inventaris dari China dan mengambil pendekatan yang lebih konservatif untuk menghasilkan produk baru, karena perusahaan tidak mampu menanggung risiko tambahan.
“Rasanya seperti kami sempat berhasil sebagai sebuah merek. Lalu sekarang rasanya seperti pesawat yang menukik tajam,” ia memungkasi.
Optimisme Usai Trump dan Xi Jinping Kembali Rujuk
Kekhawatiran Kubancik dan pelaku bisnis kecil lainnya tak masuk dalam data survei yang memberikan prediksi positif atas kondisi terbaru usai AS dan China kembali duduk bareng di London pada pekan ini.
Menurut survei terhadap 270 pemimpin bisnis yang dirilis pada hari Senin dari Chief Executive Group, kurang dari 30% CEO memperkirakan resesi ringan atau parah selama enam bulan ke depan.
Angka tersebut turun dari 46% yang mengatakan hal yang sama pada bulan Mei dan 62% pada bulan April 2025.
Laporan per 3 bulan yang diterbitkan pada pekan ini dari National Federation of Independent Business menunjukkan bahwa optimisme sedikit meningkat pada bulan Mei dari bulan April 2025, meskipun “ketidakpastian masih tinggi di antara pemilik usaha kecil,” kata Kepala Ekonom NFIB Bill Dunkelberg dalam rilis tersebut.
Pejabat AS dan China pada Selasa (10/6) malam mengakhiri pembicaraan perdagangan selama dua hari di London. Berdasarkan perjanjian awal, AS akan mengenakan tarif sebesar 55% pada barang-barang China, kata Trump dalam sebuah posting di Truth Social.
Perincian lengkap perjanjian tersebut belum dirilis. Trump mengatakan kesepakatan tersebut masih menunggu persetujuan dari pemerintahannya dan Presiden China Xi Jinping.
“Presiden Xi dan saya akan bekerja sama erat untuk membuka akses China bagi perdagangan Amerika,” tulis Trump dalam sebuah posting. “Ini akan menjadi KEMENANGAN besar bagi kedua negara!!!”
Menteri Perdagangan Howard Lutnick mengatakan kepada “Money Movers” CNBC International pada Rabu (11/6) bahwa tarif AS atas impor China tidak akan berubah dari level saat ini, meskipun kesepakatan perdagangan antara Washington dan Beijing belum dirampungkan.
Gedung Putih tidak menanggapi permintaan komentar.
Serba Tidak Pasti
Seperti Kubancik, Alfred Mai mengatakan bisnisnya secara umum masih dalam ‘mode menunggu’ dan melihat situasi selama sengketa dagang masih terus didiskusikan.
Mai, salah satu pendiri perusahaan permainan kartu ASM Games, mengatakan ia makin khawatir dan harus berstrategi dalam menetapkan pesanan inventaris berjumlah besar, sebelum keadaan lagi-lagi berubah.
Ia memberi tahu mitra manufakturnya untuk mempercepat produksi dan pengiriman dari China ke AS secepat mungkin.
“Saya tidak tahu seperti apa situasinya setelah jeda 90 hari, jadi saya lebih suka menerima pukulan telak sekarang daripada berpotensi tersingkir di masa mendatang oleh kenaikan tarif besar-besaran,” kata Mai melalui email ke CNBC International
Pesanan tersebut dijadwalkan tiba tepat saat perjanjian jangka pendek antara AS dan China berakhir. Namun, jika tarif naik sebelum pengirimannya sampai di AS, Mai mengatakan ia mungkin tidak mampu membayar pajak yang diperlukan untuk mengambil alih kepemilikan inventaris yang disiapkan untuk musim luburan.
Dengan tarif terhadap China sebesar 30%, Mai mengatakan ia kemungkinan harus menaikkan harga sebesar 10% hingga 20% dan berharap konsumen bersedia membayar.
Petaka Tarif Kanada
Selain pungutan China, pemerintahan Trump mengenakan tarif 25% untuk barang-barang dari Kanada.
“Setiap kali saya mendengar bunyi ding dari Shopify, saya jadi khawatir dari mana pesanan itu berasal,” kata Tony Sagar, pemilik bisnis Down Under Bedding yang berbasis di Toronto.
Perusahaan Sagar mendapatkan sebagian bantal dan selimut bulu angsa dari China dan mempertimbangkan untuk menghentikan sebagian barangnya yang bermargin rendah karena tidak mampu lagi bersaing dengan pesaing yang lebih murah.
“Pada dasarnya, kami telah menghentikan segala jenis impor atau perencanaan,” kata Sagar dalam sebuah wawancara.
Bulan lalu, Sagar mengatakan bahwa ia terpaksa mengembalikan uang seorang pelanggan yang membeli selimut seharga US$150, tetapi menolak membayar biaya bea masuk tambahan sebesar US$277.
Ia mengalami masalah yang sama pada pekan lalu, setelah seorang pembeli memesan selimut seharga US$595 yang disertai tagihan bea masuk hampir US$1.200. Sagar mengatakan bahwa ia sekarang menghubungi setiap pelanggan AS setelah mereka memesan untuk memastikan bahwa mereka bersedia membayar bea masuk tambahan.
Greg Shugar, yang mengelola beberapa bisnis pakaian, mengatakan masalah dalam upaya merencanakan masa depan adalah bahwa keputusan kebijakan yang berubah-ubah hanya bertumpu pada ego Trump.
“Jika kita memahami motivasi sebenarnya di balik pemerintahan, kita akan tahu ke mana harus pergi atau apa yang harus dilakukan,” kata Shugar.
Shugar mengatakan perubahan posisi Trump terkait tarif telah membuatnya bingung apakah akan memindahkan produksi dari China atau tidak.
Bulan lalu, ia bergabung dengan sekelompok pemilik usaha kecil lainnya di sebuah acara yang diselenggarakan oleh National Retail Federation, dengan rencana untuk menyampaikan kekhawatiran mereka ke Gedung Putih.
Kelompok tersebut bertemu dengan perwakilan dari pemerintahan Trump selama sekitar 30 menit. Shugar mengatakan bahwa ia merasa lebih pesimistis tentang situasi tarif daripada sebelum ia masuk grup tersebut.
“Kami tidak akan menanggung tarif 30% dan konsumen juga tidak [mungkin mau],” kata Shugar.
“Jadi sebenarnya tidak ada pemenang, yang ada hanya pecundang dengan tarif ini,” ia menambahkan.
Ia menekankan perlunya kedua negara untuk memperkuat kerja sama dan mengurangi “kesalahpahaman” dalam dialog mendatang. Negosiasi London sendiri diadakan dua hari, setelah pembicaraan di Jenewa bulan lalu yang menghasilkan kesepakatan sementara untuk AS dan China menurunkan tarif.
“Sebagai langkah selanjutnya, kedua belah pihak harus… terus meningkatkan konsensus, mengurangi kesalahpahaman, dan memperkuat kerja sama,” kata Lifeng, menurut penyiar negara CCTV, dikutip AFP, Rabu (11/6/2025).
Sementara itu, AS dan China dilaporkan telah menyetujui “kerangka kerja” untuk bergerak maju dalam perdagangan namun, kerangka kerja ini pertama-tama perlu disetujui oleh para pemimpin di Washington dan Beijing. Dalam pembacaan perundingan yang dirilis, media pemerintah Beijing mengatakan pihak China “menegaskan kembali bahwa kedua pihak harus bertemu di tengah jalan, menepati janji dan memenuhi tindakan”.
“Kedua pihak melakukan dialog yang jujur dan mendalam (dan) bertukar pandangan mendalam tentang masalah ekonomi dan perdagangan yang menjadi perhatian bersama,” katanya.
“Mereka mencapai konsensus prinsip mengenai kerangka kerja langkah-langkah untuk mengimplementasikan konsensus penting yang dicapai oleh kedua kepala negara dalam panggilan telepon mereka pada tanggal 5 Juni”, tambah laporan menyinggung dialog antara Xi Jinping dan Donald Trump.
Ekspor mineral tanah jarang China yang digunakan dalam berbagai hal termasuk telepon pintar, baterai kendaraan listrik, dan teknologi hijau menjadi isu utama dalam agenda, dengan Washington menuduh Beijing menunda-nunda persetujuan ekspor.
Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick menyatakan optimisme bahwa masalah seputar mineral tanah jarang (rare earth) dan magnet “akan terselesaikan” pada akhirnya, saat kesepakatan tersebut dilaksanakan.
Iwan terpantau tiba di Kejagung pada pukul 09:30 WIB. Ia mengenakan celana panjang berwarna cokelat dipadu dengan kemeja batik dibalut jaket berwarna cokelat.
Iwan mengaku dirinya tidak merasa pemeriksaan sudah menghabiskan waktu hingga 10 jam lebih.
“Waktu sekitar 10 jam tidak terasa, jadi sekali lagi saya mohon maaf ya teman-teman semuanya kalau nunggu sampai lama,” katanya kepada awak media yang menunggu di Kejagung.
Dia pun menjelaskan dirinya sudah menjalankan proses penyidikan dan juga sangat menghormati rangkaian proses penyidikan dari Kejaksaan Agung. Iwan pun mengaku pihaknya masih akan melakukan proses penyidikan selanjutnya.
“Kita juga prepare semua dokumen-dokumen untuk kita lampirkan dan kita masih belum bisa sampaikan apa-apa. Dan kita masih menunggu proses pemeriksaan lanjutan yang akan dijadwalkan oleh penyidik dan kita akan prepare dokumen untuk kedepannya,” kata Iwan.
Iwan saat ini masih menjadi saksi perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam pemberian kredit PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten dan PT Bank DKI Jakarta kepada Sritex dan entitas anak usahanya.
Sedangkan sang kakak yakni Iwan Setiawan Lukminto sudah ditetapkan sebagai tersangka pada 22 Mei lalu. Iwan Setiawan Lukminto sebelumnya sempat menjadi Direktur Utama Sritex periode 2014-2023.
Para pejabat tinggi Amerika Serikat (AS) dan China bertemu di London untuk melakukan pembicaraan yang bertujuan meredakan sengketa perdagangan yang panas antara kedua negara adidaya tersebut pada Senin (9/6/2026). Konflik dagang keduanya telah meluas hingga kontrol ekspor atas barang dan komponen yang penting bagi rantai pasokan global.
Kedua belah pihak mencoba kembali ke jalur yang benar dengan perjanjian awal yang dicapai bulan lalu di Jenewa.
“Putaran pembicaraan perdagangan berikutnya antara AS dan China akan diadakan di Inggris pada hari Senin,” kata juru bicara pemerintah Inggris dikutip dari Reuters pada Senin (9/6/2025).
“Kami adalah negara yang memperjuangkan perdagangan bebas dan selalu menegaskan bahwa perang dagang tidak menguntungkan siapa pun, jadi kami menyambut baik pembicaraan ini,” sambungnya.
Adapun pertemuan akan dihadiri oleh delegasi AS yang dipimpin oleh Menteri Keuangan Scott Bessent, Menteri Perdagangan Howard Lutnick dan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer, dan kontingen China yang dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri He Lifeng.
Pertemuan kedua terjadi empat hari setelah Trump dan pemimpin China Xi Jinping berbicara melalui telepon, interaksi langsung pertama mereka sejak pelantikan Trump pada 20 Januari dan setelah pemulihan hubungan awal dalam pembicaraan yang diadakan di Swiss.
Keikutsertaan Lutnick dalam pembicaraan di London, yang lembaganya mengawasi kontrol ekspor untuk AS, merupakan salah satu indikasi betapa pentingnya isu ini bagi kedua belah pihak. Lutnick tidak menghadiri pembicaraan di Jenewa, di mana kedua negara mencapai kesepakatan 90 hari untuk mencabut sebagian tarif tiga digit yang telah mereka tetapkan satu sama lain sejak pelantikan Trump.