Komisi XI: Ekonomi tumbuh 5,12 persen bukti stabilitas era Prabowo

Komisi XI: Ekonomi tumbuh 5,12 persen bukti stabilitas era Prabowo

Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun menilai kinerja ekonomi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menunjukkan tren positif dan berhasil membangun kembali kepercayaan publik, pasar, dan investor.

Penilaian itu didasarkan pada data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat pertumbuhan ekonomi nasional kuartal II tahun 2025 sebesar 5,12 persen secara tahunan (year on year/YoY).

“Terkait pertumbuhan kuartal kedua yang mencapai 5,12 persen, menurut saya itu merupakan sinyal kembalinya kepercayaan publik, kepercayaan pasar, dan investasi asing terhadap kinerja ekonomi Indonesia,” kata Misbakhun dalam keterangannya, Selasa.

Misbakhun menyatakan bahwa upaya Presiden Prabowo dalam mengarahkan tim ekonomi pemerintah melalui kebijakan-kebijakan yang pro rakyat mulai menunjukkan hasil yang nyata.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi sebesar 5,12 persen itu cukup signifikan, terutama jika dibandingkan dengan kuartal pertama 2025 yang hanya mencapai 4,87 persen.

Misbakhun yang juga merupakan Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Depinas SOKSI), turut memerinci sejumlah kebijakan yang dinilai berhasil mendorong kepercayaan publik.

“Langkah-langkah yang aktif dalam memberantas biaya ekonomi tinggi serta penegakan hukum yang konsisten telah menciptakan keyakinan bahwa ekonomi nasional kini bergerak sesuai jalur yang diharapkan para pengambil kebijakan,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan agar tren positif ini terus dijaga. Menurutnya, tantangan pada kuartal III-2025 tidak kalah besar dibandingkan kuartal sebelumnya.

Namun Misbakhun meyakini tren pertumbuhan di atas 5 persen akan berlanjut, terutama karena pada kuartal ketiga pemerintah biasanya meningkatkan investasi dan belanja negara.

“Memasuki kuartal ketiga, pemerintah biasanya merelaksasi anggaran setelah mengevaluasi dua kuartal sebelumnya. Ditambah lagi, saat itu pemerintah sudah memiliki proyeksi yang lebih jelas terkait cadangan kas negara dari penerimaan pajak,” ungkapnya.

Misbakhun juga menautkan optimismenya dengan situasi global, khususnya kepastian terkait kebijakan tarif impor AS terhadap produk ekspor Indonesia, yang dikenal sebagai Trump’s Tariff sebesar 19 persen.

“Isu ketidakpastian tarif ini bisa dikondisikan dengan baik. Sehingga pelaku usaha kini bisa membuat perencanaan bisnis dengan lebih pasti,” katanya.

Selain itu, ia menyebut stabilitas kurs rupiah dan inflasi yang terkendali juga menjadi faktor pendukung.

“Ini semua menjadi pendorong bahwa pada quarter yang akan datang, kita bisa menaruh harapan untuk lebih optimistis,” tuturnya.

link pragmatic

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*