Wamenpar ajak mahasiswa jadi agen wisata gastronomi Indonesia

Wamenpar ajak mahasiswa jadi agen wisata gastronomi Indonesia

Wakil Menteri Pariwisata mengajak mahasiswa dari perguruan tinggi untuk menjadi agen utama dalam membangun wisata gastronomi Indonesia yang sarat budaya dan identitas bangsa.

“Adik-adik ini adalah bagian dari aktor utama pembangunan gastronomi Indonesia. Melalui inovasi, riset, dan dedikasi, saya percaya adik-adik dapat melahirkan gagasan-gagasan segar yang menjadi cita rasa baru bagi dunia,” kata Ni Luh dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa.

Hal itu ia sampaikan saat mengisi Kuliah Umum Bersama Poltekpar di Lingkungan Kemenpar pada Semester Ganjil TA 2025/2026. Gastronomi saat ini bukan sekadar menyuguhkan pengalaman kuliner yang berbeda, tetapi telah menjadi kekuatan budaya dan ekonomi yang nyata.

Setiap hidangan yang disajikan akan dibalut dengan narasi yang kuat dari hulu ke hilir meliputi proses budidaya bahan pangan, distribusi, cara memasak, hingga presentasi yang sarat makna.

Salah satu ciri khas utama kuliner Nusantara adalah kekayaan rempah-rempah, yang tidak hanya memperkaya rasa, tetapi juga membawa jejak sejarah, identitas, dan potensi ekonomi bangsa.

Ni Luh menilai rempah adalah DNA kuliner Indonesia. Hampir setiap daerah memiliki karakteristik bumbu dan rasa yang unik, menjadikan setiap masakan bukan hanya santapan, tetapi pernyataan budaya.

Ia juga membeberkan data dari Food and Fertilizer Technology Center for the Asian and Pacific Region, pada periode 2016–2020, nilai ekspor rempah Indonesia rata-rata mencapai 589 juta dolar AS per tahun, dengan pertumbuhan 5,63 persen per tahun.

Lebih lanjut, Indonesia menempati peringkat keempat dunia sebagai produsen rempah dengan pangsa pasar global 10,1 persen dan akan menargetkan perluasan ekspor dengan memprioritaskan komoditas strategis dan membuka akses ke 20 negara pengimpor utama yang pertumbuhan permintaannya lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan ekspor Indonesia.

“Oleh karena itu, pengembangan gastronomi tidak bisa dipandang hanya dari sisi kuliner semata, tetapi harus terintegrasi dengan strategi besar pariwisata nasional,” ujar Wamenpar.

Kementerian Pariwisata telah merumuskan lima program unggulan pada 2025 yang dirancang untuk memperkuat daya saing, sekaligus menjaga keaslian dan keberlanjutan potensi pariwisata Indonesia. Di antara program yang dimaksud yakni Pariwisata Naik Kelas dan Desa Wisata yang erat kaitannya dengan gastronomi.

Selain itu, Kementerian Pariwisata bekerja sama dengan UN Tourism dan Pemerintah Kabupaten Gianyar telah memproyeksikan Ubud sebagai prototipe destinasi gastronomi dunia. Kuliner dan rempah Nusantara juga dipromosikan ke pasar global melalui program Indonesia Spice Up The World.

Kerja sama juga dijajaki bersama Kementerian Luar Negeri untuk menggerakkan diplomasi rasa lewat inisiatif Wonderful Indonesia Gourmet. Misalnya, pada 2025 juga akan digelar Barista Innovation Challenge tingkat Asia Tenggara, yang menjadi panggung strategis bagi promosi kopi-kopi lokal unggulan Indonesia.

“Mari kita bangun bersama destinasi gastronomi yang memiliki daya tarik autentik, berbasis keberlanjutan, dan tentu saja berdaya saing global. Mari kita posisikan Indonesia sebagai kekuatan kuliner dunia,” ucap Ni Luh.

kingslot daftar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*