Update Negosiasi Tarif AS dan China, Wakil Xi Jinping Buka Suara

United States and Chinese flags are set up before a meeting between U.S. Treasury Secretary Janet Yellen and Chinese Vice Premier He Lifeng at the Diaoyutai State Guesthouse in Beijing, China, Saturday, July 8, 2023. Mark Schiefelbein/Pool via REUTERS

Wakil Perdana Menteri China He Lifeng buka suara soal negosiasi tarif antara negerinya dan Amerika Serikat (AS). He Lifeng sendiri merupakan negosiator perdagangan utama yang kini terlibat dalam pembicaraan dagang dengan Washington di London.

Ia menekankan perlunya kedua negara untuk memperkuat kerja sama dan mengurangi “kesalahpahaman” dalam dialog mendatang. Negosiasi London sendiri diadakan dua hari, setelah pembicaraan di Jenewa bulan lalu yang menghasilkan kesepakatan sementara untuk AS dan China menurunkan tarif.

“Sebagai langkah selanjutnya, kedua belah pihak harus… terus meningkatkan konsensus, mengurangi kesalahpahaman, dan memperkuat kerja sama,” kata Lifeng, menurut penyiar negara CCTV, dikutip AFP, Rabu (11/6/2025).

Sementara itu, AS dan China dilaporkan telah menyetujui “kerangka kerja” untuk bergerak maju dalam perdagangan namun, kerangka kerja ini pertama-tama perlu disetujui oleh para pemimpin di Washington dan Beijing. Dalam pembacaan perundingan yang dirilis, media pemerintah Beijing mengatakan pihak China “menegaskan kembali bahwa kedua pihak harus bertemu di tengah jalan, menepati janji dan memenuhi tindakan”.

“Kedua pihak melakukan dialog yang jujur dan mendalam (dan) bertukar pandangan mendalam tentang masalah ekonomi dan perdagangan yang menjadi perhatian bersama,” katanya.

“Mereka mencapai konsensus prinsip mengenai kerangka kerja langkah-langkah untuk mengimplementasikan konsensus penting yang dicapai oleh kedua kepala negara dalam panggilan telepon mereka pada tanggal 5 Juni”, tambah laporan menyinggung dialog antara Xi Jinping dan Donald Trump.

Ekspor mineral tanah jarang China yang digunakan dalam berbagai hal termasuk telepon pintar, baterai kendaraan listrik, dan teknologi hijau menjadi isu utama dalam agenda, dengan Washington menuduh Beijing menunda-nunda persetujuan ekspor.

Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick menyatakan optimisme bahwa masalah seputar mineral tanah jarang (rare earth) dan magnet “akan terselesaikan” pada akhirnya, saat kesepakatan tersebut dilaksanakan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*